Peluncuran Buku Komunikasi Intelijen Ditaburi Para Jenderal dan Tokoh Nasional
Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi
RMOL. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat efektifitas
intelijen. Misalnya nilai informasi yang berkualitas sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan; kredibilitas sumber bahan
keterangan yang dapat diperoleh; serta manajemen komunikasi terbuka dan
tertutup.
Sementara hambatan dalam komunikasi intelijen mencakup
beberapa hal. Misalnya terkait dengan hambatan non-teknis dalam
komunikasi horizontal, distorsi informasi, serta hambatan lain yang
sangat kompleks. Di antara hambatan lain yang sangat kompleks itu
misalnya mencakup potensi gangguan, ambang gangguan, gangguan nyata,
serta rekrutmen sumber daya intelijen yang lemah.
Demikian kira-kira di antara isi buku Komunikasi dalam Kinerja Intelijen Keamanan
yang ditulis oleh Dr. Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.
Susaningtyas adalah anggota Komisi I DPR yang selama ini sangat konsen
dengan isu-isu keamanan nasional, intelijen dan juga aksi terorisme.
Buku
ini diluncurkan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat malam tadi (30/8).
Hadir dalam peluncuran buku ini sejumlah tokoh, yang bahkan pernah
memegang jabatan penting dalam hal keamanan Republik. Sebut saja
misalnya mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Panglima ABRI yang
kini menjabat Ketua Umum Hanura Wiranto dan mantan Kasad Subagyo HS.
Dalam
kesempatan ini, Try Sutrisno dan Wiranto sangat mengapresiasi hadirnya
buku ini. Bagi Try, kehadiran buku ini membuat persoalan intelijen bukan
sesuatu hal yang harus ditakuti, sebab memang fungsi intelijen ini
sangat penting dalam menjaga stabilitas politik dan juga kedaulata
negara.
"Bahkan kita sebagai individu manusia juga ada fungsi intelijen karena kita punya mata, punya telinga," ungkap Try.
Sementara
Wiranto, selain memuji Susaningtyas yang menulis buku ini, juga sedikit
berkelakar. Sebab dengan kehadiran ini maka intelijen harus membuat
materi operasi yang baru.
"Karena Nuning sudah menulisnya, dan
operasi intelijen selama ini sudah tidak rahasia lagi, maka intelijen di
TNI dan Polri harus sudah mulai memikirkan cara baru dalam operasi
intelijen," ungkap Wiranto, yang disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.
Wiranto sendiri memuji prestasi Nuning.
Susaningtyas sendiri,
yang juga Ketua DPP Hanurar bidang Pertahanan dan Informasi, dalam
sambutannya, meminta masyarakat untuk tidak terlalu mudah menyalahkan
intelijen dalam berbagai peristiwa yang kerap mengganggu keamanan dan
ketertiban masyarakat. Sebab intelijen hanya sebagai alat yang hasil
data yang diperolehnya digunakan oleh institusi lain.
"Saya rasa
itu tidak bijaksana. Intelijen tidak bekerja sendiri, hasil terintegrasi
di dalamnya antara satu badan dengan badan lainnya. Intelijen adalah
satu institusi dari badan besar lainnya," tegas Susaningtyas.
Susaningtyas
berharap, ke depan, kinerja intelijen semakin berkembang pesat, lebih
komprehensif dan memiliki tingkat akurasi informasi yang lebih maksimal.
Apalagi negara kuat bila intelijennya kuat.
Selain dihadiri Try
Sutrisno dan Wiranto, acara peluncuran buku ini yang dipandu oleh
Jaleswari Pramodhawardani dan Arif Suditomo ini juga dihadiri elit TNI
dan Polri yang saat ini memegang jabatan penting seperti Kepala BIN
Marciano Norman, KASAL Marsetio, Pangkostrad Gatot Nurmatyo, Ito
Sumardi, Iskandar Sitompul dan lain-lain. Tak ketinggalan sejumlah
menteri pun hadir seperti Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro,
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Azwar Abubakar, serta Menteri
Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, dan Wakil Menteri Pertahanan Syafri
Syamsuddin. hadir pula Prof Awaluddin Yusuf, Kartika Soekarno, Slamet
Raharjo Djarot dan Eros Djarot.
Dari Komisi I DPR, hadir Tantowi
Yahya, Meutya Hafid, Helmy Faisal, Ramadhan Pohan. Hadir pula Ketua
Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dan Jurubicara Partai Golkar Nurul
Arifin. Sementara dari pengamat militer dan intelijen hadir seperti J
Kristiadi, Wawan Purwanto dan Nasir Abbas. Ada juga Hakim Agung Gayus
Lumbuun, pengusaha Tanri Abeng, politisi Demokrat Ruhut Sitompul,
Politisi PKS yang mantan Wakapolri Adang Dradajadtun dan lain-lain. [ysa]
Mengungkap Komunikasi dalam Rahasia Intelijen Keamanan - RMOL.CO
1:32 PM
calon presiden, capres, DPR, hanura, Imdonesia, Jakarta, Jonggacor, keluarga, keluarga wiranto, Partai, Pemilih, Pemilu 2014, politik, Wiranto